Jumat 27 Feb 2015 11:20 WIB

Pastika Tegaskan tak Pernah Jual Jabatan

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika (kiri).
Foto: Antara
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menegaskan tidak pernah melakukan praktik jual-beli jabatan, dalam setiap mutasi pegawai di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bali.

"Saya tidak pernah jual beli jabatan karena itu akan merusak organisasi. Tidak boleh saudara untuk mendapatkan jabatan keluar uang, atau menjilat ke sana-sini," kata Pastika saat menyampaikan pada pelantikan 54 pejabat struktural eselon III Pemprov Bali, di Denpasar, Jumat (27/1).

Pastika pun menuturkan tidak pernah menolak bertemu pegawai, jika memang ada masalah. Ia menyayangkan jika sampai ada pegawai yang mengirimkan 'surat kaleng', karena orang seperti itu dipandangnya sebagai sosok pribadi yang pengecut.

"Jangan sampai ada suara macam-macam. Kalau Saudara dimintain uang oleh siapa pun, tolong datangin saya, kasih tahu saya," ujarnya.

Kepada para pejabat yang baru dilantik, dia mengharapkan agar mereka dapat memberikan 'darah baru' dan angin segar bagi organisasi dimanapun mereka ditempatkan. Selain itu, mereka dituntut harus cepat beradaptasi dengan tuntutan tugas baru dan lingkungan sosial yang baru.

"Saya yakin dengan semangat mengabdi dan disiplin, maka tugas pembangunan dapat berjalan dengan baik. Orang yang mengabdi artinya siap bekerja dan berkorban. Makin tinggi jabatan, maka makin besar pengorbanan yang diharapkan seiring tugas pokok dan fungsi yang diemban," katanya.

Di samping itu, Pastika juga mengingatkan jajarannya, ada hirarki dan loyalitas pada organisasi yang harus dipatuhi. Namun, loyalitas itu jangan pada individu. Selain itu, para pegawai juga harus disiplin dan tidak boleh menuruti maunya sendiri.

Di sisi lain, mantan Kapolda Bali itu mengajak jajarannya untuk bekerja tulus ikhlas dengan didasari semangat 'ngayah' dan 'meyadnya'. "Kita pengabdi negara, bukan pekerja. Mengabdi itu artinya rela berkorban waktu, pikiran, jiwa dan raga. Jangan baru lebih kerja sudah ngomel," ucap dia.

"Kalau masih hitung-hitungan waktu jangan menjadi pengabdi. Saya ingatkan agar bekerja dengan penuh tanggung jawab dimanapun dan cintai pekerjaan itu sehingga akan menjadi ringan dan memberikan manfaat yang besar bagi rakyat," ujar Pastika.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement