Jumat 27 Feb 2015 14:29 WIB

Menperin akan Minta GM Jelaskan Penutupan Pabrik

Suasana pabrik perakitan mobil Chevrolet Spin PT General Motors Indonesia (GMI) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Suasana pabrik perakitan mobil Chevrolet Spin PT General Motors Indonesia (GMI) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin akan meminta keterangan resmi dari General Motors Indonesia (GMI) terkait rencana penutupan pabrik perakitan Chevrolet Spin di Pondok Ungu, Bekasi pada akhir Juni 2015.

"Tentu kami akan meminta penjelasan resmi dari GMI, misalnya tentang bagaimana nasib karyawan, apakah di-PHK atau bagaimana," kata Menperin usai menghadiri acara Suzuki di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/2).

Menperin mengatakan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, produksi Spin sudah tidak kompetitif dibandingkan pelaku industri otomotif lain di dalam negeri.

"Mungkin mereka kalah bersaing dengan produk sejenis dari industri otomotif lain. Itu kan masalah di MPV-nya. Nah ini yang akan kami cek kembali sejauh mana yang akan mereka lakukan," ujarnya.

Namun di sisi lain, lanjutnya, General Motors bersama Wuling juga akan berinvestasi dengan membangun pabrik di Indonesia.

"Cukup besar memang rencana untuk produksi di Indonesia, sekitar 150.000 unit per tahun untuk tahap awal. Saat ini mereka telah melakukan pembebasan lahan," kata Menperin.

Diberitakan sebelumnya, General Motors akan menghentikan produksi di Indonesia, namun tetap akan menjual merek Chevrolet di Tanah Air melalui sistem dealership (hak penjualan).

Pabrik tersebut berkapasitas 40.000 kendaraan. Sepanjang 2014, GM membukukan penjualan 8.500 Chevrolet Spin di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement