Sabtu 07 Mar 2015 14:47 WIB

Harga Gas Elpiji Tabung 3 Kg Tembus Rp20 Ribu

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bayu Hermawan
  Warga membawa sejumlah tabung gas elpiji 3 kg melewati genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/12). (Antara/Novrian Arbi)
Warga membawa sejumlah tabung gas elpiji 3 kg melewati genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/12). (Antara/Novrian Arbi)

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Harga gas elpiji ukuran tiga kiloan, semakin memberatkan masyarakat. Saat ini harga 'gas melon' Kabupaten Wonogiri, Jateng, naik hingga Rp 20 ribu pertabung.

Seperti diketahui, harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji ukuran tiga kilogram di Propinsi Jawa Tengah, terus merangkak naik. Mulai mengalami kenaikkan dari Rp 12.750 menjadi Rp 15.500 pertabung. Hingga pelosok wilayah Kabupaten Wonogiri, misalnya, harga tersebut bisa lebih jauh tinggi. Bahkan, tembus Rp 20 ribu rupiah pertabung.

''Kenaikkan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut, sudah terjadi sejak Februari lalu,'' ujar Wahyu Widayanti, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Wonogiri, Sabtu (7/3).

Untuk Kabupaten Wonogiri sendiri, resmi diberlakukan kenaikkan harga baru per 23 Pebruari 2015 lalu. Harga rincian harga jual agen ke sub penyalur atau pangkalan Rp 14.250. Dan, ditingkat pangkalan Rp 15.500 pertabung. Sedang penerapan dimasing-masing kabupaten/kota kemungkinan berbeda.

Meski demikian, Wahyu Widayanti, mengatakan, dengan adanya kenaikkan tersebut, di Kabupaten Wonogiri tidak mengalami masalah pendistribusian. Dalam pantauan di daerah, dia mengaku, tidak menemukan masalah berarti.

Akan tetapi, harga eceran tertinggi ditemukan di wilayah Kecamatan Kismantoro, Karangtengah dan Paranggupito, cukup tinggi. Bahkan, di Paranggupito masih sangat minim adanya agen, harga gas bisa tembus Rp 20 ribu pertabung.

''Jauh-dekatnya jarak pengiriman dari agen ke pangkalan, tidak menjadi masalah. Akan tetapi, dari pangkalan menuju pengecer inilah yang menyebabkan lonjakan harga,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement