REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor, masih di bawah ketinggian normal, yakni 20 cm, pada Sabtu (7/3). Air yang melewati bendungan ini, datang dari 13 anak sungai yang berbeda.
Ketinggian yang normal, membuat sampah di Katulampa terlihat jelas. Sampah tersebut berupa plastik, dahan pohon, bambu, dan lain-lain.
Andi (50), pelaksana Bendungan Katulampa, mengatakan, sampah tersebut terbawa dari Puncak, Sukabumi, dan lain-lain. Tapi, tidak terlihat sekotor daerah lainnya.
Menurutnya, setiap hari Sabtu dan Minggu, selalu ada yang membersihkan bendungan dengan cara manual. "Tapi, tetap kotor lagi, kotor lagi," ujar dia.
Pembersihan tersebut juga dirasa sulit, karena selain membersihkan dengan cara manual. Faktor alat pendukung seperti pengeruk sampah tidak bisa di pakai.
Berbeda dengan daerah perkotaan yang dapat menggunakan pengeruk raksasa. "Kalau sampahnya di tengah, kita juga gak berani," jelas Andi (50).
Dia juga hanya membersihkan dengan delapan orang pekerja. "Memang selain kita, masih ada komunitas peduli Ciliwung," katanya.
Komunitas tersebut menyebar dan menjaga beberapa titik yang berbeda. Ada yang di Puncak, Bogor, Depok, Jakarta, dan lain-lain. "Terkadang mereka juga membantu kita disini," tambahnya.
Kemudian Republika, melihat bahwa sampah masih di dalam hitungan wajar. Yakni tidak menghambat aliran air yang menuju ke bawah.