REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937, permintaan Ogoh-ogoh atau boneka raksasa di Kota Denpasar, Bali terus meningkat. "Permintaan sejak Januari 2015 terus mengalami peningkatan, terutama Ogoh-Ogoh untuk anak-anak," kata perajin Ogoh-ogoh Wayan Gede Jati Widarma di Denpasar, Sabtu (7/3).
Dalam sehari, Jati Widarma mengaku mampu menyelesaikan lima hingga 10 Ogoh-ogoh untuk anak-anak. "Tergantung permintaan," katanya. Ogoh-ogoh ukuran kecil dibandrol dengan harga Rp 150.000 sampai dengan Rp 600.000. Sedangkan yang besar berkisar Rp1,5 juta hingga Rp 5 juta. "Kalau penjualan selalu ada setiap bulan."
Jati Widarma menggeluti bisnis tersebut sejak tahun 2008 yang berawal dari kebiasaan anaknya membuat Ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi. "Iseng-iseng saya pajang di toko dan terus ada yang minta membelinya, akhirnya terus berlanjut hingga sekarang," katanya.
Bahkan, dia mengaku sebagai penjual pertama Ogoh-ogoh untuk anak karena di sekitar tempat tinggalnya belum ada yang berjualannya.
Sementara itu, seorang pembeli, Wanda mengaku membelikan Ogoh-ogoh kecil untuk anaknya karena sangat menarik. "Ini anak saya yang mau. saya setiap tahun langganan di sini," katanya. Dia juga sangat tertarik dengan model buatan Jati Widarma karena bisa dipesan sesuai permintaan. "Modelnya juga mengikuti perkembangan zaman," ujarnya.