Senin 09 Mar 2015 13:39 WIB

DPD Golkar Resahkan Konflik Internal

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie
Foto: antara
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua DPD I Golkar Gorontalo, Rusli Habibie, menyatakan kader Golkar di daerah meresahkan konflik internal. Kondisi yang berlarut ini mengakibatkan konsolidasi internal menghadapi Pilkada serentak terhambat.

Jika situasi ini terus berlanjut maka bukan mustahil Golkar terancam menjadi penonton saja dalam gelaran pilkada serentak pertama pada desember mendatang karena tidak dapat mengusung kadernya maju dalam kontestasi pilkada. "Sungguh sebuah kerugian yang sangat besar bagi partai Golkar dan kadernya," imbuh Rusli, dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/3).

Dia juga menuturkan situasi kisruh tersebut membuat partai lain mulai mendekati kader-kader Golkar potensial di daerah untuk maju menggunakan tiket yang mereka sediakan. Rusli sangat tidak menginginkan terjadi eksodus besar-besaran kader Golkar potensial di daerah karena terhambat untuk maju dalam kontestasi  pilkada akibat konflik elit DPP yang tak kunjung terselesaikan.

Karena jika itu terjadi niscaya partai Golkar akan semakin terpuruk. "Banyak kader Golkar di daerah yg sudah mulai mengumpulkan KTP utk maju dari jalur perseorangan, sbg antisipasi jika kisruh di Pusat ini tak kunjung usai" tandas Rusli.

Konflik internal Golkar diimbaunya segera diselesaikan. Konflik ini jangan sampai berlarut, karena akan mengancam eksistensi partai berlambang beringin di daerah. "Segera islah," imbuh Rusli.

‎Keresahan kader Golkar di daerah bertambah kuat seiring dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan pilkada serentak. Sementara belum terlihat tanda-tanda konflik elit DPP Golkar menemukan jalan penyelesaian.

Pilkada serentak akan dilangsungkan Desember. Menurut Rusli, seharusnya pada bulan Maret ini, DPP Golkar sudah memulai proses penjaringan kader yang akan diusung. Mengingat tahapan pilkada sudah akan segera dimulai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement