Senin 09 Mar 2015 15:29 WIB

Bojonegoro Kumpulkan Fosil Purbakala

Fosil Kayu yang berada di Museum Situs Manusia Purba Sangiran, jawa Tengah/fosil kayu (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Fosil Kayu yang berada di Museum Situs Manusia Purba Sangiran, jawa Tengah/fosil kayu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro akan mengumpulkan fosil purbakala yang masih tersimpan di masyarakat. Fosil ini akan dikumpulkan dalam museum sebagai usaha mengamankan benda purbakala hasil temuan di daerahnya.

"Proses mengumpulkan fosil purbakala yang masih tersimpan di masyarakat tidak dengan cara paksa, tetapi dengan kesadaran masyarakat untuk menyerahkan sendiri benda purbakala temuannya," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Disbudpar Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Senin (9/3).

Meskipun, lanjut dia, sesuai Undang-Undang (UU) No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, bahwa benda purbakala termasuk benda milik Negara, yang harus dilindungi. Ia memberikan contoh seorang penemu fosil binatang purba di daerahnya telah menyerahkan temuannya berupa kepala kerbau purba, yang kondisinya sudah tidak utuh, juga sejumlah fragmen fosil binatang purba lainnya

"Kita bukan membeli, sebab sesuai ketentuan benda tersebut milik negara. Tapi, penemunya kami beri imbalan jasa," tuturnya.

Ia mengakui masih banyak masyarakat di daerahnya yang menyimpan fosil binatang purbakala baik binatang darat juga laut hasil temuan di daerahnya. Dari keterangan yang diperoleh, warga yang memiliki fosil binatang purbakala hasil temuan di daerah setempat, antara lain, warga di Kecamatan Kalitidu, Temayang, Balen dan Kecamatan Kota.

Beberapa waktu lalu mengundang ahli Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, untuk merawat fosil binatang purbakala yang tersimpan di masyarakat. "Tujuan kami mengundang ahli purbakala Museum Sangiran, untuk mengamankan agar fosil binatang purbakala yang ada di masyarakat tidak rusak," tandasnya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement