Senin 09 Mar 2015 17:15 WIB

Menhub Minta Balitbang Berperan Lebih Besar

Rep: C84/ Red: Satya Festiani
Menhub Ignasius Jonan
Foto: antara
Menhub Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta Badan Pelatihan dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk berperan lebih besar dalam perkembangan dan perbaikan transportasi publik.

Menurutnya, dengan jumlah anggaran yang besar, Balitbang diminta mampu memberikan efektifitas bagi perbaikan transportasi di dalam negeri.

"Anggarannya (Balitbang) Rp 200 miliar per tahun. Itu banyak sekali," ujar Jonan dalam sambutan Rapat Koordinasi Teknis Balitbang di Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, pada Senin (9/3).

 

Jonan menuntut setiap kegiatan yang dilakukan Balitbang berjalan seefektif mungkin dengan harus adanya manfaat yang jelas atau dibubarkan.  

Dengan diisi oleh para teknisi, Jonan mengatakan Balitbang sudah sewajarnya mampu berkontribusi maksimal dalam perbaikan transportasi dengan mereview semua kegiatan Kemenhub dan mengevaluasi manfaatnya.

Selain itu, ia menambahkan meskipun dalam setiap pengembangan diperlukan testing, Jonan mengatakan Balitbang tidak boleh menjadikan ini semua sebagai kelinci percobaan karena akan menguras anggaran yang dapat merugikan masyarakat banyak.

Balitbang sendiri telah melakukan menandatangani Surat Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), PT INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia), PT LEN Industri (Lembaga Elektronika Nasional), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bertujuan untuk melakukan penelitian serta memperbaiki sistem transportasi di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement