Kamis 12 Mar 2015 08:29 WIB

TNI Gagalkan Keberangkatan 212 Calon TKI Ilegal

Petugas memeriksa TKI ilegal dari Malaysia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (23/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas memeriksa TKI ilegal dari Malaysia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Petugas Pangkalan Udara El Tari Kupang dalam tiga bulan terakhir mengagalkan keberangkatan 212 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang akan bekerja di luar wilayah Nusa Tenggara Timur.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Andi Wijaya dalam jumpa pers di Kupang, Rabu (11/3) mengatakan, jumlah tersebut didata mulai 22 Januari sampai dengan 10 Februari 2015.

"Ini jumlah yang sangat banyak, dan sepertinya tidak memberikan efek jera bagi para pelaku yang ingin menjual masyarakatnya sendiri," katanya.

Dari jumlah tersebut, dipastikan semuanya berasal dari daratan Timor dan yang ditemui selama ini adalah calon TKI ilegal yang tidak menyelesaikan sekolahnya. Dia menyatakan, dalam bulan Maret ini hampir setiap hari Satgas dari Lanud El Tari berhasil menggagalkan keberangkatan para calon TKI ilegal tersebut.

Bahkan, menurut Andi, berbagai cara yang digunakan oleh para perekrut untuk meloloskan calon TKI ilegal selalu digagalkan oleh Satgas Lanud El Tari. "Berbagai alasan selalu disampaikan oleh TKI tersebut jika sudah digagalkan keberangkatannya ke luar NTT," tuturnya.

Andi mengatakan, dari sejumlah alasan yang diperoleh Satgas Lanud pada saat pencegahan, paracalon TKI ilegal tersebut beralasan kebarangkatan mereka ke Pulau Jawa dalam rangka mengunjungi keluarga, acara pernikahan maupun adat.

Namun saat diperiksa dan dimintai keterangan lebih lanjut di Markas Lanud, para calon TKI ilegal tersebut mengaku akan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, namun tidak mengetahui siapa nama majikannya serta tidak mempunyai kontrak, bahkan gaji yang dijanjikan.

"Mereka telah didoktrin oleh perekrut dari PT yang nakal yang tidak mengikuti prosedur yang berlaku," ujarnya.

Disamping itu, menurut Kolonel Andi, bagi para calon TKI ilegal yang akan diberangkatkan kel luar negeri mengaku kalau mereka sudah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di negera tujuannya dan memiliki paspor, namun tidak dilengkapi dengan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).

"Kalau yang seperti ini, di wilayah perbatasan dipastikan ada oknum tertentu yang telah bekerja sama dengan perekrut untuk meloloskan TKI ilegal tersebut," kata Andi. Karena itu, ia mengajak semua instansi terkait agar bekerja sama dalam memberantas kasus ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement