REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid mendapat pinangan dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi Wakil Ketua Umum. Namun, Yenny yang saat ini menjadi motor Gusdurian ini menolak pinangan tersebut.
Yenny mengakui tawaran itu datang dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN, Soetrisno Bachir, bukan dari Ketua Umum PAN. "Jadi begini, saya memang diminta masuk PAN oleh Pak SB (Soetrisno Bachir)," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/3).
Selain dari PAN, Yenny mengaku juga mendapat tawaran dari partai politik lain. Sudah ada 8 parpol yang menawarinya masuk dalam struktur kepengurusan mereka. Rata-rata, kata dia, posisi yang ditawarkan adalah wakil ketua umum. Namun, pendiri Gusdurian ini menolak semua pinangan dari parpol. "Semua saya tolak," kata Yenny.
Penolakan tawaran dari berbagai parpol tersebut, karena Yenny tidak ingin terjun dalam politik praktis. Saat ini, Yenny lebih memilih untuk aktif dalam jalur politik kebangsaan. "Saat ini politik saya non partai, dan saya fokus ke politik kebangsaan," tegas Yenny.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Ketua MPP PAN, Soetrisno Bachir melayangkan pinangan pada Yenny Wahid untuk menduduki posisi Wakil Ketua Umum PAN. Saat ini, PAN memang belum mengumumkan nama-nama kepengurusannya setelah awal bulan ini resmi memiliki ketua umum baru, Zulkifli Hasan.