Kamis 12 Mar 2015 16:28 WIB

Golkar Jabar Akui Kepemimpinan Agung Laksono

  Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Jakarta Agung Laksono (tengah).
Foto: Antara
Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Jakarta Agung Laksono (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- DPD Partai Golkar Jawa Barat dan DPD Golkar kabupaten/kota se-Jawa Barat, mendukung DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

"Sikap tersebut diambil untuk mengakhiri konflik internal Partai Golkar dan menjaga soliditas serta eksistensi partai," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara, di Bandung, Kamis (12/3).

Ia mengatakan, menyikapi terbitnya SK Menkumham pada 10 Maret 2015. tentang pengesahan DPP Partai Golkar dengan Agung Laksono sebagai Ketua Umum dan Zainuddin Amali sebagai Sekretaris Jenderal, DPD Golkar Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi dengan DPD Golkar kabupaten/kota pada hari hari ini.

"Rapat koordinasi juga membahas konsolidasi partai, melalui penyelenggaraan Musda Kabupaten/Kota dan selanjutnya Musda tingkat Provinsi kemudian disusul penyelenggaraan Munas Golkar di tahun 2016," kata dia.

Menurut dia, putusan Mahkamah Partai Golkar adalah sah dan mengikat seluruh warga partai, yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota partai maupun struktur partai dibawahnya. Begitu pun dengan Keputusan Menkumham terkait DPP Partai Golkar, kata dia, merupakan produk hukum yang harus ditaati oleh setiap warga Negara secara individu, lembaga, serta organisasi.

"Kami yakin dan percaya DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono dapat mengupayakan persatuan dan kesatuan partai, dengan mengakomodir kubu Munas Bali masuk dalam struktur kepengurusan, sesuai dengan amanat putusan Mahkamah Partai Golkar," katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, Partai Golkar bisa berkonsentrasi untuk konsolidasi menghadapi Musda Kabupaten/Kota, Provinsi dan Munas tahun 2016. "Kemudian mempersiapkan konsolidasi menghadapi Pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Jawa Barat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement