Sabtu 14 Mar 2015 16:54 WIB

Umrah Jadi Modus Gabung ISIS, Travel Diminta Waspada

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan meminta kepada travel perjalanan ibadah haji/umrah untuk berhati-hati membawa orang ke luar negeri. Karena, perjalanan ibadah ke tanah suci dinilai sebagai modus baru untuk bisa bergabung dengan militan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

"Hati hati saat bawa orang ke luar negeri untuk umrah karena mereka bisa pergi memisahkan diri," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Sabtu (14/3).

Menurut Aher, kasus ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi kasus serupa pada travel lain. Melihat kondisi tersebut, Aher meminta travel untuk melarang jamaah memisahkan diri dari rombongan.

Travel juga, diminta melakukan pengawasan secara ketat kepada para jamaah. "Saat ada yang mau memisahkan diri, jangan dikasih izin," katanya.

Dikatakan Aher, Pemprov tidak bisa melakukan pengawasan secara penuh kepada travel dan jamaah. Karena, hal ini merupakan kewenangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Selain itu, Aher juga pesimistis pengawasan bisa berjalan optimal mengingat umroh merupakan kegiatan ibadah yang tidak bisa dipantau secara berlebihan. "Tidak bisa dipantau berlebihan, ini kan mau ibadah," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 warga negara Indonesia (WNI) hilang di Turki dan diduga bergabung dengan ISIS.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement