Senin 16 Mar 2015 16:06 WIB

Gara-Gara Uang Rp 1.000, Pelajar SMP Dipukuli Teman Sekolah

Rep: c70/ Red: Angga Indrawan
uang pecahan Rp 1.000. Ilustrasi
Foto: istimewa
uang pecahan Rp 1.000. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan anak dibawah umur terhadap rekannya sesama pelajar SMP, terjadi di kota Padang, Sumatera Barat. Motif kekerasan terjadi karena korban menolak untuk dipalak uang jajannya.

Siswa kelas 8 SMPN 31 Padang, Fachri Ananda mengaku menjadi korban kekerasan sesama temannya. Fachri menjelaskan, saat itu Kamis (12/3), dirinya sedang menunggu orang tuanya pukul 13.00 WIB.

Tiba-tiba, datang rekannya berinisial KV, pelajar kelas 8 di sekolah yang sama,  meminta uang sebesar Rp 1.000 secara paksa. Fachri mengaku enggan memberikan uang yang diminta. Pelaku, kata Fachri, terus memaksa dan mendesaknya agar memberikan uang tersebut.

"Tapi karena terdesak, saya melawan. Dia mencakar leher saya dan memukul kepala pakai cincin," kata Fachri di RSUP M Djamil Sumatera Barat (Sumbar), Senin (16/3).

Tak lama setelah kejadian, lanjutnya, orang tuanya datang dan mendapati dirinya muntah akibat pusing yang diderita pascapemukulan yang dilakukan KV.

Fachri langsung dilarikan ke puskesmas dekat kediamannya di daerah Andalas. Namun, pihak puskesmas beralasan kondisi Fachri yang sudah mengkhawatirkan, membuatnya terpaksa harus mendapatkan perawatan serius.

Sementara itu, orang tua korban, Emi Buadiarti (50 tahun) menjelaskan, berdasarkan apa yang disampaikan dokter, Fachri mengalami pendarahan di otak.

"Kamis malam jam 20.00 WIB langsung dioperasi di RSUP M Djamil," ujarnya.

Kepala SMPN 31 Padang, Mardawati mengatakan, pihak sekolah telah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang.

"Nanti bagaimana nasib KV akan menunggu koordinasi dengan Disdikbud," kata Mardawati. Ia mengaku telah memanggil pelaku dan pengawas sekolah secara langsung untuk meminta penjelasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement