REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menyebut masalah ekonomi menjadi pemicu sejumlah WNI berangkat ke Suriah. Dari hasil pendalaman yang dilakukan BIN, 16 WNI yang ditangkap otoritas Turki saat hendak menyeberang ke Suriah tersebut hendak mencari pekerjaan di negara yang menjadi basis ISIS itu.
"Sementara yang kita dalami kemungkinan mereka mencari kehidupan yang lebih baik. Karena di Suriah walaupun ada kondisi seperti itu, tetapi tetap masih banyak orang-orang ilegal yang masuk untuk bekerja di sana," ujarnya di Kantor Presiden, Selasa (17/3).
Lebih lanjut, Marciano menambahkan, pihaknya juga masih mendalami kemungkinan para wanita yang berangkat ke Suriah untuk menyusul suami mereka.
Saat ini, pemerintah tengah berusaha untuk memulangkan 16 WNI yang terdiri dari satu laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa, dan 11 anak-anak tersebut ke Indonesia. Sebab, pemerintah Turki juga menyatakan akan mendeportasi mereka.
Berbicara terpisah, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menambahkan, 16 WNI menolak dideportasi. Sebab, semua harta benda mereka di Indonesia telah dijual demi mencari kehidupan yang lebih baik di Suriah.
"Dengan demikian dia dipulangkan ke sini kan tidak punya apa-apa. Tetapi saya rasa negara wajib memberikan perlindungam kepada warganegaranya," ucap Tedjo.