REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Niatan dai menjangkau daerah terpencil terganjal minimnya fasilitas. Kendala ini tentu perlu mendapat perhatian.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Ahmad Satori Ismail mengatakan, saat ini terdapat pusat cabang dai di daerah yang berada di 32 provinsi. Namun, ruang gerak para dai ini terbatas di perkotaan dan pedesaan.
“Seperti di daerah timur Indonesia yakni wilayah Papua atau NTT mereka rata-rata mendapat kesulitan dengan fasilitas untuk menunjang dakwa,”ujar Kiai Satori, Selasa (17/3).
Karena itu, menurut Kiai Satori, untuk daerah yang sangat terpencil belum dapat terjamah dengan baik. Padahal posisi para dai ini di wilayah terpencil sangat strategis. Ini karena, para dai dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat di daerahnya.
"Akan jauh lebih mudah diterima dibandingkan kader yang berasal bukan dari daerahnnya. Sehingga kesulitan kendala perbedaan budaya akan bisa diatasi,”katannya.