REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Inggris, tertarik untuk berinvestasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati-Majalengka. Keseriusan Inggris diperlihatkan dengan melakukan kunjungan kedua ke Pemprov Jabar, membawa sejumlah pengusaha, Kamis (19/3).
"Jadi ini kunjungan kedua saya di Bandung dan ke Pemprov Jabar. Kami berdiskusi, bagaimana memperdalam hubungan dan kerja sama antara Inggris dan Jawa Barat,’’ ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik kepada wartawan usai bertemu dengan Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, Kamis (19/3).
Menurut Moazzam, ada banyak kesempatan investasi di Indonesia. Namun, Ia menilai Jawa Barat menjadi salah satu yang paling besar dan penting. Dalam pertemuan dengan Wagub, Ia berdiskusi tentang proyek infrastruktur. Di antaranya, dalam bidang transportasi umum, bandara, dan pengolahan air.
"Kami juga berdiskusi, mungkin kami bisa mencari salah satu provinsi di Inggris yang siap bekerja sama dan menciptakan hubungan khusus dengan Jawa Barat. Jadi, kami mulai memproses untuk menciptakan hubungan Jabar dan Inggris yang sangat dekat,’’ katanya.
Moazzam mengatakan, Ia memiliki banyak perusahaan Inggris yang memiliki pengalaman khusus dan berpegalaman dalam infrastuktur yang berbagai macam. Termasuk, bandara, jalan tol, dan gedung publik. Pada kunjungan ini, ada beberapa perusahaan yang menemani.
"Mereka siap untuk bekerja sama. Dan Insya Allah kalau berhasil kami berinvestasi dalam proyek di Jabar,’’ kata Mozzam.
Dikatakan Moazzam, pengusaha asal Inggris sudah banyak bekerja di Indonesia dan berinvestasi di Indonesia. Jadi, pengusaha tersebut menemani dirinya untuk bertemu dengan Wagub Jabar. Karena, mereka berharap bisa mempertinggi investasi di Jabar.
"Hari ini kami mulai proses diskusi bagaimana bisa mulai menciptakan hubungan investasi tapi bukan waktu yang tepat untuk berdikusi tentang jumlah investasi spesifik,’’ katanya.
Moazzam menyambut baik, sikap pemerintah Jabar sangat serius dan memiliki proyek rencana yang bagus. Ke depan, pihaknya pun mempelajari lebih lanjut tentang proyek di Jabar dan bagaimana menggunakan publik private partnership (kerjasama kemitraan pemerintah dan swasta) untuk menarik investasi swasta di Indonesia.
"Kami menciptakan kemitraan untuk proyek yang besar. Lebih cepat dan lebih berhasil,’’ kata Moazzam.