REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebuah video berisi rekaman anak-anak Indonesia yang diajarkan tentang cara menembak layaknya seorang militer dengan menggunakan bahasa Indonesia beredar di situs YouTube beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut, terdapat bendera kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, negara tidak perlu terlalu jauh mengomentari berbagai hal yang ada di media sosial. Menurutnya, ada baiknya pemerintah langsung saja menyelesaikan masalah tersebut.
"Kalau negara sibuk begituan, capek kita. Selesaikan saja, kan ada operasi intelejen, jadi jangan menambah imajinasi publik terhadap hal-hal yang tidak penting, tidak produktif," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/3).
Fahri mengatakan, masalah tersebut seharusnya tidak terlalu dibesar-besarkan. Indonesia, lanjutnya, merupakan negara yang sudah menunjukkan daya tahannya dalam menghadapi berbagai masalah dan tekanan.
"Jangan membuat kita pusing seolah-olah ini masalah besar. Justru negara harus melampaui isu ini, untuk kemudian punya solusi terhadap negara lain," ujarnya.
Menurut Fahri, masyarakat dan pemerintah Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dan frustasi dalam menghadapi berbagai isu internasional, termasuk ISIS.
"Sikap kita sebagai negara itu harus melampaui persoalan itu. Jangan kita berpikir sebagai program, tapi kita berpikir sebagai pemberi solusi terhadap masalah ini. Karena kita kalau terus berpikir sebagai korban maka tidak akan bisa menjadi alternatif diskusi peradaban modern," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.