REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri merilis 16 nama warga Indonesia yang ditahan pemerintah Turki. Mereka ditangkap pada 4 Maret 2015 oleh keamanan Turki ketika hendak menuju Suriah. Mereka ditangkap karena tidak memiliki dokumen keimigrasian.
Kadivhumas Polri Brigjen Anton Charliyan menyatakan 10 orang dari 16 WNI yang diamankan berasal dari Jawa Timur. "10 orang berasal dari Jatim. Mereka keluarga Achsanul Huda (AH) dan keluarga M Hidayah (MH). Hidayah merupakan teroris yang meninggal di Tulungagung, Jatim beberapa waktu lalu," katanya di Mabes Polri, Kamis (19/3).
Ia mengatakan AH dikabarkan telah meninggal dunia di Suriah bersama dengan ustadz Siswanto (asal Lamongan) yang diduga merupakan jaringan teroris. Sementara enam orang WNI lainnya berasal dari Jawa Barat.
Berikut adalah nama-nama 16 WNI tersebut. Mereka kini masih berada rumah penampungan sementara di Turki.
1. Ririn Andrian Sawir (istri AH)
2. Qorin Munadiyatul Haq (anak AH)
3. Nayla Syahidah (anak AH)
4. Jauza Firdaus Nuzula (anak AH)
5. Ikrimah Waliturohman (anak AH)
6. Alya Nur Islam (anak AH)
7. Agha Rustam Rohmatullah (anak AH)
8. Abdurahman Umarov (anak AH)
9. Tiara Nurmayanti Marlekan (istri MH)
10. Syifa Hidayah Kalashnikova (anak MH)
11. Daeng Stanzah (asal Ciamis, Jawa Barat)
12. Ifah Syarifah (istri DS)
13. Ishaq (anak DS)
14. Asiyah Mujahidah (anak DS)
15. Aisyahnaz Yazmin (asal Bandung, Jabar)
16. Muhammad Ihsan Rais (asal Ciamis, Jabar).