Kamis 19 Mar 2015 23:28 WIB

Polisi Telusuri Dugaan Pengikut ISIS Lewat Program Umroh Gratis

Gerakan ISIS
Foto: VOA
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung tengah menelusuri dugaan pengikut gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Kabupaten Mesuji dengan kedok umroh gratis dan mendapatkan uang tunai.

"Polda Lampung masih melakukan penyelidikan tentang kebenarannya, serta mencari tahu atas dugaan jaringan ISIS telah masuk wilayah Lampung," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, di Bandarlampung, Kamis (19/3).

Dia mengatakan, kepolisian juga masih menyelidiki 21 warga Mesuji yang telah dipulangkan dari Polsektor Malang, Jawa Timur, yang diduga direkrut ISIS. Melalui Bhabinkamtibmas, pihaknya tengah melakukan pendataan, penyuluhan dan mengajak masyarakat tidak terpengarus organisasi tersebut.

"Bhabinkamtibmas ini difungsikan untuk mendeteksi dini terkait perkembangan ISIS di desa-desa tempat mereka bertugas," kata dia. Ia melanjutkan, langkah ini sebagai awal untuk mencegah masuknya faham radikal di sejumlah pondok pesantren, kelompok masyarakat dan sekolah khususnya. Diharapkan, tidak akan terpengaruh terhadap perkembangan isu ISIS.

Dia mengungkapkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kelompok masyarakat yang diduga terkontaminasi paham ISIS.

Sebelumnya, sebanyak 257 peserta program "umrah gratis" yang dipulangkan dari Kabupaten Malang Jawa Timur tiba di Polres Mesuji Lampung pada Rabu 18 Maret 2015. Ratusan warga Mesuji ini, sempat dikabarkan menghilang dan diduga tergabung dalam jaringan radikal ISIS melalui program umrah gratis.

Dugaan sementara, masyarakat yang ikut akan diberikan hadiah sebesar Rp 25 juta dengan mengikut program umroh gratis oleh pengusaha asal Malang. Umroh gratis ini berkedok wisata religi dan yang ikut bukan hanya yang beragama muslim melainkan Kristen, Hindu dan Budha.

Menurut catatan polisi, masih ada sekitar 15 warga Mesuji, Lampung yang ikut umroh gratis dan belum pulang serta belum diketahui keberadaannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement