Sabtu 21 Mar 2015 17:15 WIB

Remisi Diberikan Untuk Semua Narapidana

Rep: c22/ Red: Satya Festiani
Pemberian remisi (ilustrasi)
Foto: Antara
Pemberian remisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remisi pengurangan masa pidana yang diberikan kepada narapidana yang berkelakuan baik selama masa tahanan. Remisi diberikan kepada seluruh narapidana, termasuk narapidana tindak pidana khusus.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012, peraturan yang mengangkat masalah sayarat dan tata cara pelaksanaan hak warga binaan.  Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Sugeng Teguh Santoso, PP ini bertentangan dengan Undang-Undang (PP) Pemasyarakatan.  Oleh sebab itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumhan) berencana akan merevisi PP No. 99 Tahun 2012 ini.

Sugeng mengatakan Peradi mendukung rencana Menkumham itu karena PP yang direvisi mengangkat masalah pemberian remisi. Remisi diberikan kepada seluruh narapidana, termasuk tindak pidana khusus, seperti koruptor dan teroris.

Pasalnya, selama ini pelaku tindak pidana khusus banyak mendapatkan diskriminasi terkait pemberian remisi.Dalam UU Pemasyarakatan, narapidana, tidak terkecuali tindak pidana khusus berhak menerima remisi, apabila mereka memenuhi persyaratan dengan berkelakuan baik dan menjalani satu per tiga dari masa tahanannya.

"Remisi sudah sewajarnya diperbaiki. Semua orang mempunyai persamaan hak di depan hukum," ujar Sugeng saat dihubungi Republika Online, Sabtu (21/3).

Dia menambahkan revisi PP ini dilakukan untuk membenahi pemberian remisi, sehingga para narapidana memiliki rasa keadilan yang sama.  "Supaya tidak ada lagi diskriminasi di antara PP dan narapidana," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement