REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengirimkan perwakilan untuk melakukan sosialisasi kepada para petani di Ponorogo, Jawa Timur. Pengiriman perwakilan terkait dengan kesalahpahaman soal distribusi traktor untuk Jawa Timur.
"Tim kami sudah ke Ponorogo untuk menjelaskan. Saya kira ada betulnya perlu sosialisasi untuk menjelaskan kalau traktor yang di Ponorogo itu untuk seluruh Jawa Timur," ujar Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sumardjo Gatot Irianto, Ahad (22/3).
Gatot mengatakan, terdapat kesalahpahaman petani mengenai pembagian traktor di Ponorogo dan hal tersebut perlu diluruskan agar masalah tersebut tidak berkepanjangan.
"Saya kira masalah ini sudah jelas, pembagian traktor di Ponorogo untuk seluruh Jawa Timur seperti yang di sukoharjo itu untuk seluruh Jawa Tengah dan tidak ada masalah," kata dia.
Pengiriman alsintan ke petani, ujar dia, memang harus dilakukan dengan cepat karena petani berkejaran dengan waktu. Kendati demikian, Kementan tetap harus melakukan proses administrasi untuk menghindari masalah yang mungkin muncul ke depan.
Adanya proses administrasi tersebut, menurut dia, membutuhkan waktu yang tidak sebentar sehingga penyerahan traktor tidak bisa dilakukan seketika.
Anggota DPR Komisi IV Daniel Johan mengatakan sudah mendapatkan klarifikasi dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait pendistribusian traktor. Dia mengapresiasi semangat Kementan untuk mempercepat proses distribusi alsintan ke petani.
"Saya mengapresiasi semangat Kementan mempercepat proses alat pertanian pada petani, apalagi setelah panen raya sudah musim tanam," kata Daniel. Ia menilai permasalahan penarikan traktor hanya kesalahpahaman yang harus diluruskan.