Senin 23 Mar 2015 22:15 WIB

Australia Pulangkan 15 Imigran Gelap

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 15 orang imigran gelap dari sejumlah negara Timur Tengah diamankan di Kantor Imigrasi Sukabumi, Senin (23/3). Belasan imigran tersebut diamankan aparat kepolisian setelah terdampar di pantai selatan Sukabumi.

Sebelum terdampar, para imigran ini informasinya telah sampai di Pulau Christmas Australia namun akhirnya dikembalikan ke Indonesia melalui Perairan Sukabumi. Mereka turun dari perahu di Pantai Ombak Tujuh yang masuk areal Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi pada Senin dini hari.

Sebelumnya, mereka tiba di Pulau Christmas Australia pada Kamis (19/3) lalu setelah menempuh perjalanan dari Pantai Pameungpeuk Kabupaten Garut pada Selasa (17/3). Ke 15 orang imigran ini berasal dari Irak sebanyak tujuh orang, Bangladesh sebanyak enam orang, dan Nepal dua orang. Mereka terdiri atas sepuluh orang dewasa pria, dua orang wanita dewasa dan tiga orang anak-anak.

"Para imigran ini memang sempat berada di Australia," ujar Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi Markus Lenggo kepada wartawan. Namun, negara Australia akhirnya mengembalikan 15 imigran tersebut ke wilayah Indonesia melalui perairan Sukabumi.

Markus mengatakan, para imigran ini dipulangkan dengan menggunakan perahu yang sama dengan kedatanganya ke Australia. Saat ini belasan imigran ini tengah menjalani pendataan di Kantor Imigrasi Sukabumi.

Menurut Markus, para imigran ini merupakan bagian dari pengungsi karena mengantongi surat dari United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR). Oleh karena itu Imigrasi Sukabumi telah menjalin koordinasi dengan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan International Organization for Migration (IOM).

Langkah ini ujar Markus untuk menentukan penanganan lebih lanjut terhadap para imigran tersebut. Ia mengatakan para imigran tersebut dikatakan ilegal karena memasuki wilayah negara lain tanpa melalui prosedur yang berlaku.

Salah seorang imigran dari Bangladesh Muhammad Belayet Hussain (30 tahun) mengatakan, ia bersama dengan imigran lainnya sempat tinggal di Australia selama dua hari. "Namun akhirnya kami dipulangkan kembali," terang dia yang lancar berbahasa Melayu.

Belayet mengungkapkan, saat dipulangkan oleh Australia ia sempat terdampar di wilayah yang tidak dikenal. Beruntung, mereka menemukan rumah yang dihuni oleh satu keluarga di kawasan tersebut. Selanjutnya, para imigran diamankan oleh polisi yang mengendus keberadaan mereka di selatan Sukabumi.

Diterangkan Belayet, ia berangkat ke Pulau Christmas Australia dengan membayar sebesar Rp 40 juta kepada seseorang. Sebelumnya, ia sempat tinggal di tempat penampungan imigran di Cisarua, Bogor.

Lebih lanjut Belayet menerangkan, sebelum memutuskan ingin ke Australia ia pernah bekerja di Malaysia selama enam tahun. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke Bangladesh. "Setelah pulang ke Bangladesh ada perang, sehingga saya ingin ke Australia untuk mencari kehidupan yang lebih baik," imbuh dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement