REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia harus bersatu memperbaiki bangsa guna menghalau masuknya ideologi yang dibawa gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Belajar dari peristiwa yang ada, kita harus bersatu memperbaiki bangsa ini, tentu negara yang stabil tidak mudah dimasuki ideologi seperti ISIS," katanya saat membuka Konferensi Internasional tentang Terorisme dan ISIS di Jakarta, Senin (23/3).
Konferensi tersebut dihadiri, antara lain, mantan presiden RI Megawati Soekarnoputri, mantan kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan sejumlah tokoh lainnya. Menurut Wapres, ISIS muncul bukan semata-mata karena masalah ideologi, melainkan gabungan dari masalah politik, stabilitas bangsa dan ekonomi.
"Apabila negara tidak stabil, saling terpecah, apalagi ekonomi melemah, akan memudahkan masuknya ideologi-ideologi yang tidak sesuai," katanya.
Wapres kembali menegaskan Indonesia harus bersatu dan memperbaiki iklim politik sekaligus memberikan kesejahteraan yang adil. "Bagaimana mencegah ideologi itu masuk, kita mengutip Malala yang melawan Taliban, yakni 'they can shoot my hody but they can't shoot my mind'. Siapa pun bisa membunuh seseorang, tapi pikiran tidak mudah dilumpuhkan. Karena itu, harus diubah dengan pikiran yang benar," kata Wapres.
Wapres pun mengajak semua pihak untuk memajukan bangsa dan menjaga stabilitas serta mengupayakan pemikiran yang moderat karena pada dasarnya Islam di Indonesia adalah Islam yang moderat, Islam yang berbeda dengan negara-negara lain.