REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) terjadi pada 24 Maret pada 69 tahun silam diperingati oleh warga Kota Bandung dalam sebuah upacara di Lapangan Tegallega.
"Saya berharap peringatan ini jadi sarana untuk menakar dan mengukur prestasi," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku inspektur upacara, Selasa (24/3).
Upacara peringatan BLA ke-69 ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari petinggi DPRD, Sekda, pejabat sipil TNI dan Polri, pimpinan parpol dan komunitas, hingga guru, pelajar dan mahasiswa.
Upacara tersebut juga ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh tim Paskibraka.
Perwakilan kelompok pemuda atau generasi penerus lintas generasi juga diberi kesempatan untuk menuangkan aspirasinya terkait BLA dalam upacara tersebut.
Dalam orasinya, perwakilan pemuda menyatakan bahwa nilai-nilai perjuangan seperti persatuan, kemandirian danrela berkorban harus tetap dipertahankan hingga sekarang.
Perwakilan pemuda juga menyatakan, ada tiga hal yang harus dibumihanguskan dari Kota Bandung. Pertama, ia mengajak warga Kota Bandung untuk membumihanguskan kemalasan.
Pasalnya, kemalasan merupakan pangkal dari kebodohan dan kebodohan merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan.
Selain itu, ia juga ingin agar kekotoran yang merupakan pangkal dari penyakit dapat disingkirkan dari Kota Bandung sepenuhnya. Terakhir, ia mengajak warga Kita Bandung untuk memberantas keserakahan.
"Karena keserakahan merupakan pangkal dari ketidakadilan, penindasan dan korupsi," jelas perwakilan pemuda.
Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil juga mengumumkan bahwa akan ada penambahan tunjangan bagi para veteran hingga menjadi Rp 750 ribu. Secara simbolis, Ridwan menyerahkannya pada dua veteran, Patmo dan JH Soejitmo.
"Para pemuda kini bisa berjuang melalui ilmunya dengan sekolah yang tinggi," ujar Soejitmo.