REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung, Brigjen Pol Heru Winarko, mengatakan sejak saat ini, tidak ada lagi kaderisasi begal (perampok kendaraan dengan kekerasan) di wilayah Lampung.
Pihaknya bersama tokoh dan organisasi terkait sedang mengupayakan pemutusan rantai jaringan begal di daerah ini.
"Saya malu Lampung disebut tempat begal. Jadi, jangan ada lagi kaderisasi begal di Lampung," kata Kapolda Heru Winarko, saat memberikan rapat Forkopimda Lampung dengan agenda persiapan pengamanan pilkada serentak delapan kabupaten/kota, di Pemprov Lampung, Selasa (24/3).
Ia berharap semua pihak instansi pemerintah, termasuk tokoh agama, masyarakat, organisasi kepemudaan dan massa, bersatu merapatkan barisan untuk mencegah adanya jaringan atau kelompok baru begal di daerah ini.
Ia mengakui selama ini terjadi kaderisasi begal di daerah Lampung, sehingga kesulitan untuk memberantas habis jaringan begal di daerah ini. Bahkan, ia menceritakan dalam setiap rapat di Jakarta, banyak peserta rapat berseloroh jangan bawa begal dari Lampung ke daerah lain.
Kapolda bertekad Lampung tidak menjadi asal begal yang merusak nama daerah di nusantara terutama di Jawa. Pihaknya terus menerus melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait kasus begal yang meresahkan masyarakat belakangan ini.