REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pentingnya peran wali kota dalam membangun daerahnya masing-masing. Ia pun menyoroti tim sepak bola Indonesia yang sering mengalami kekalahan dalam pertandingan.
Menurut JK, tak tersedianya lapangan lari untuk berlatih menjadi salah satu penyebab tim sepak bola sering mengalami kekalahan. Sebab, dalam pertandingan sepakbola, mayoritas pemain sepak bola justru mengandalkan keahlian berlarinya.
"Sepak bola adalah olahraga 90 menit dimainkan 20 orang di lapangan luas. Apabila dibagi 90/20 orang, rata rata hanya megang 4,5 menit. Dikurangi waktu bola melayang, jadi tinggal 3,5 menit. Kemana, dalam 87 menit itu pemain, 87 menit kerjanya lari kemana bola berada. Sekarang di mana anak-anak bisa belajar lari di Jakarta nggak ada lagi, di Bandung, di Surabaya nggak ada lagi," jelas JK di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (24/3).
Peran wali kota dalam hal ini, kata JK, yakni dengan menyediakan taman yang luas sehingga sedari kecil anak-anak bisa berlatih lari. "Kita tidak pernah bisa juara sepak bola karena sejak kecil tidak ada tempaat lari. Jadi bukan pelatihnya. Kalau anda berikan banyak taman yang luas, taman hijau, taman bermain," kata dia.
Namun, sayangnya, banyak wali kota yang justru sering mengizinkan pembangunan seperti mal dan hotel di perkotaan dibanding lapangan sepak bola. Sehingga, menurut dia, tiap kepala daerah harus memiliki kepemimpinan yang kuat dan disiplin dalam pembangunan kota.