Selasa 24 Mar 2015 18:30 WIB

Pemerintah Targetkan Bangun 100 Techno Park

Menristekdikti M Nasir saat berkunjung ke ATMI
Foto: dok.Kemenristekdikti
Menristekdikti M Nasir saat berkunjung ke ATMI

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Pemerintah berencana mengembangkan 100 techno park di berbagai wilayah. Ini dilakukan untuk mendukung perkembangan teknologi di Indonesia sekaligus mengurangi angka pengangguran.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir mengatakan sejauh ini yang baru ditangani Kemenristek ada delapan. Dan Solo Techno Park (STP) menjadi jadi salah satu percontohan technopark karena dianggap berhasil dalam mengembangkan teknologi berbasis karakteristik lokalnya.

"Kita akan ambil metodologi pengembangan STP untuk dikembangkan di sejumlah wilayah," katanya dalam keterangannya kepada Republika saat berkunjung ke kawasan teknologi STP, Solo, Selasa (24/3).

Ia menjelaskan techno park  adalah kawasan  tempat pelatihan dan pendidikan para teknisi di bidang teknologi, mesin, dan sejenisnya. Kawasan ini juga memuat lembaga riset-riset dan pengembangan, termasuk pusat pengembangan bisnis sehingga ada kesinambungan dana untuk proyek yang dilakukan.

"Dan yang lebih penting adalah technopark mampu menghasilkan anak-anak muda profesional dalam dunia kerja," ujarnya yang didampingi oleh Walikota Solo, FX Rudy Hadyatmoko.

Selain mengunjungi STP, pria asal Ngawi, Jawa Timur ini melakukan kunjungan kerja di Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI). Menurutnya, ATMI telah banyak menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang mampu bekerja di perusahaan besar maupun yang berhasil mendirikan perusahaan sendiri.

Ia merasa bangga dengan anak muda yang tidak mau kalah dalam mengembangkan teknik industri. Bahkan, mereka mampu memberikan kesejahteraan untuk masyarakat melalui industri yang mereka dirikan.

"Besar harapan saya negeri ini bisa dibangun dengan nilai-nilai budaya dan etos kerja yang tinggi,” ujarnya.

Selain itu Nasir juga menambahkan, kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi penting untuk meningkatkan industri yang ada di Indonesia.Tentunya industri yang dibangun dari hasil kerja keras dan kerja cerdas anak bangsa.

"Kita di pemerintahan akan terus berupaya untuk meningkatkan industri di negeri ini," tuturnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement