REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perwira militer yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, sekutu kuat milisi Houthi Yaman, menolak keras campur tangan asing untuk mengakhiri kemelut yang memburuk di negara itu.
Saleh masih memiliki pengaruh kuat dalam militer, meskipun telah menyerahkan kekuasaan pada 2011. Tentara yang setia kepadanya diduga mendukung perlawanan kelompok Houthi terhadap penggantinya Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Hadi meminta Dewan Keamanan PBB mendukung aksi militer di negaranya untuk memerangi Houthi.
"Kami menyatakan penolakan total campur tangan luar atas masalah dalam negeri Yaman dengan alasan apapun, dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun," kata Komite Tinggi untuk Menjaga Keamanan dan Angkatan Bersenjata, Selasa (24/3).
Pernyataan tersebut menambahkan semua anggota angkatan bersenjata akan menentang dengan segala kekuatan dan jiwa kepahlawanan setiap ancaman terhadap persatuan dan integritas teritorial Yaman.