Kamis 26 Mar 2015 07:56 WIB

Keberuntungan 16 Siswa Korban Germanwings yang Berakhir Bencana

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Indah Wulandari
Maskapai Germanwings
Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
Maskapai Germanwings

REPUBLIKA.CO.ID,DUSSELDORF -- Para remaja Jerman yang tewas dalam kecelakaan pesawat Germanwings di Pegunungan Alpen ternyata mendapat kesempatan terbang dan tinggal beberapa hari di Barcelona karena sebuah keberuntungan.

Sebanyak 16 siswa dan dua guru perempuan tersebut  terpilih melakukan pertukaran pelajar selama kurang lebih sepekan. Seperti diberitakan laman 9 News, Kamis (26/3), itu merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya, siswa Spanyol berkunjung ke kota barat laut Haltern medio Desember lalu.

Namun, keberuntungan itu berubah menjadi bencana. Kini rasa duka melingkupi sekolah mereka. Seluruh rekannya menyalakan lilin dan menaruh bunga di bagian depan sekolah Joseph Koenig Gymnasium.

Para siswa menangis dan saling memeluk untuk berbagi rasa sakit kehilangan teman-teman mereka dalam tragedi yang terjadi Selasa (24/3) waktu setempat.

"Kemarin kami banyak, hari ini kami sendiri," sebuah tulisan tertera di sekolah tersebut dengan dikelilingi 16 salib untuk para korban yang sebagian besar berusia 15 tahun.

Para orang tua juga menampakkan kesedihannya. Aktivitas belajar pun dihentikan dalam masa berkabung itu. Bahkan, sebanyak 50 konselor berada di sana untuk memberikan dukungan emosional kepada mereka yang ditinggalkan.

"Membayangkan kehidupan yang hancur dari satu menit ke depan," kata kepala sekolah, Ulrich Wessel dengan wajah pucat.

Ia mengatakan, kematian siswa meninggalkan luka yang mendalam dan butuh waktu lama untuk menyembuhkannya.

Bendera setengah tiang pun terpancang di Jerman selama tiga hari masa berkabung. Ucapan belasungkawa juga ditemui di Balai kota Haltern, gereja di Berlin dan bandara Dusseldorf tempat pesawat itu seharusnya mendarat.

Kota ini hanya ditempati 38 ribu penduduk, jumlah yang dinilai cukup kecil. Tak pelak, tragedi tersebut langsung menyentuh hati penduduk setempat.

Wali Kota  Dusseldorf Bodo Klimpel mengatakan bahwa sekarang bahkan dirinya sangat sulit untuk membayangkan kotanya akan kembali normal.

"Anak saya bersekolah di tempat yang sama, dia satu kelas di bawah mereka yang meninggal dalam kecelakaan kemarin dan tentu saja dia tahu semuaya," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement