Kamis 26 Mar 2015 18:00 WIB

JK Bantah Cina Klaim Natuna

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Antara/HO/Humas UMY Hamim Thohari
Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah Cina telah mengklaim kepulauan Natuna, Kepulauan Riau masuk dalam wilayah kedaulatannya.

"Kapan itu? Kita tidak ada klaim. Yang diklaim itu di atasnya Natuna, bukan di Natunanya," kata JK di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (26/3).

Menurut Kalla, perebutan wilayah oleh Cina memang tengah terjadi dengan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Taiwan. Namun, Indonesia tak termasuk negara yang ikut bersengketa.

"Ya karena jauh dari Cina. Itu yang diklaim itu yang berdekatan. Kita kan jauh. Tidak lah (tidak diklaim). Yang mereka klaim itu ialah hanya Cina, Vietnam, Filipina, Taiwan. Itu saja. Kita tidak," jelas dia.

Saat kunjungan kenegaraan ke Jepang, Presiden Jokowi meminta Cina untuk lebih bijak dalam menghadapi sengketa Laut Cina Selatan. Dalam peta Cina, negeri tirai bambu tersebut menggambar sembilan titik wilayah baru di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Indonesia pun telah mengajukan protes keberatan terkait peta tersebut pada 2009 silam ke Komisi Landas Kontinen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selama ini, konflik Laut Cina Selatan telah melibatkan enam negara, yakni Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Cina dan Taiwan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement