Jumat 27 Mar 2015 07:46 WIB

Keterbelakangan Suburkan ISIS

Danrem 061/Suryakencana, Kol Inf Fulad
Danrem 061/Suryakencana, Kol Inf Fulad

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR – Rekrutmen anggota kelompok radikal ISIS tak bisa lepas dari kondisi sebagian masyarakat Indonesia saat ini. Menurut Danrem 061/Suryakencana Bogor, Kolonel Inf Fulad, menjelaskan bahwa keterbelakangan, kemiskinan, dan adanya ketidakadilan, menjadikan masyarakat mudah tertarik dengan ISIS.

“masyarakat dari kalangan miskin sangat  rentan dengan janji atau dipengaruhi oleh aliran-aliran radikal dengan janji-janji yang menggiurkan,” tutur dia dalam ‘Dialog Interaktif” yang diselenggarakan Aspirasi Merah Putih di RRI bogor, Rabu (25/3) tengah malam. Kalangan masyarakat yang  terbelakang, kata dia, mudah  untuk diindoktrinasi paham radikal tersebut.

Selanjutnya Fulad menjelaskan bahwa salah satu upaya untuk menanggulangi bahaya teroris atau ISIS adalah pendekatan kesejahteraaan, pendekaatan kemanusiaaan dan pembukaan lapangan kerja. Dia meyakini cara tersebut akan meningkatkan kemakmuran, keadilan, serta sekaligus akan berpengaruh terhadap kuatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal ISIS.

Seiring dengan itu, dia pun menekankan pentingnya upaya menangkal pengaruh radikal ISIS dengan meningkatkan peran intelijen. “Melalui jaring intelijen dan pendekatan kepada mereka yang pernah bergabung dengan kelompok ISIS akan dapat mengetahui pola perekrutan, strategi yang digunakan dan kegiatan yang dilakukan termasuk dari mana dana mereka,” ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement