Sabtu 28 Mar 2015 11:00 WIB

Inovasi Industri Syariah Terkendala SDI

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Merger Bank Umum Syariah: Petugas melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Senin (23/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Merger Bank Umum Syariah: Petugas melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain biaya dana yang mahal, kurangnya inovasi industri keuangan syariah pun disebabkan kurangnya sumber daya insani (SDI) kompeten.

Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah OJK Mochamad Muchlasin pun mengungkapkan hal serupa. Karena modal kecil, SDI juga minim baik jumlah maupun kapasitasnya. ''Karyawan di industri ini pun, bukan yang level satu. Sehingga  produknya pun terbatas,'' kata Muchlasin.

Ini seperti lingkaran yang tidak putus. Maka ada terobosan  cara menciptakan produk  yang langsung kena di masyarakat.

Direktur Penelitian Pengembangan Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dhani Gunawan Idat mengatakan soal kejahatan dalam industri keuangan syariah, salah satu pemicunya memang SDI. Nasabah tidak cukup mendapat informasi atas pergantian pegawai yang sebelumnya membuat masalah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement