Senin 30 Mar 2015 16:05 WIB

Hadapi PON, Pemprov Jabar Rekrut Pelatih Asing

Rep: Sandy Ferdiana/ Red: Rahmat Santosa Basarah
PON XIX di Jabar secara resmi akan diwakili dengan Maskot Surili karya Tony Suhendra dan Logo Kujang karya Humrotin.
Foto: Agus Bebeng/Antara
PON XIX di Jabar secara resmi akan diwakili dengan Maskot Surili karya Tony Suhendra dan Logo Kujang karya Humrotin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meminta seluruh pengurus daerah cabang olah raga (cabor) untuk mematangkan persiapannya menghadapi PON XIX 2016. Demi meraih ‘Jabar //Kahiji//’, Pemprov Jabar siap menopang kebutuhan biaya termasuk pengadaan pelatih asing.

‘’Silahkan ajukan ke kami surat permohonannya,’’ ujar Kepala Dinas Olah Raga dan Pemuda Provinsi Jabar Yudha M Saputra, Senin (30/3). Menurutnya, untuk menjadi juara umum dibutuhkan persiapan yang matang.

Pihaknya mengaku sudah mendiskusikan kebutuhan fasilitas itu dengan KONI. Khusus pengajuan pelatih asing, papar Yudha, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengurus daerah cabornya. Jika dianggap memadai dengan pelatih dalam negeri, menurut Yudha tidak perlu ikut-ikutan mengajukan.

Dikatakan Yudha, selama ini terdapat sembilan cabor yang atletnya digembleng oleh pelatih asing. Cabor itu di antaranya taekwondo, judo, menembak, gulat, atletik, anggar, dan panahan. Pelatihnya direkrut dari Korea.

Selain memakai pelatih asing,  Pemprov Jabar pun mendorong seluruh organisasi cabor untuk menggelar latihan bertanding dengan tim asing. Menurutnya,  latihan semacam //try-out// dan //try-in// pun sangat dibutuhkan.

‘’Sebisa mungkin latih tanding dilakukan dengan tim yang lebih bagus," tambah Yudha. Dijelaskannya untuk meraih gelar juara umum PON XIX 2016, maka Jabar harus menyabet sekitar 20 persen dari 755 medali emas yang diperebutkan.

Yudha menegaskan, sedikitnya 150 emas harus diraih oleh Provinsi Jabar jika ingin menjadi juara umum. Jika berkaca pada pada PON XVIII 2012 di Riau, Jabar hanya meraih 101 emas dari 601 medali emas yang diperebutkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement