REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Redaksi Salam Online, Ubaidilah Salman mengaku kecewe dengan sikap pemerintah yang hendak menutup situs media islam. Langkah sepihak ini dinilai Baid sebagai langkah diskriminatif dan lebih parah dari Orde baru.
"Jaman orde baru saja, kalau mau dibredel dikasih tahu alasan mengapa sampai media tersebut dibredel, sekarang mengapa malah sepihak," ujar Baid saat melakukan pertemuan dengan Kemeninfo, Selasa (31/3).
Baid mengatakan selama ini tidak pernah mendapatkan keterangan yang pasti dan resmi mengapa situs mereka dibredel. Ia mengaku hanya mendapatkan keterangan melalui broadcast dan surel yang menyebut ada 19 situs yang diblokir kominfo.
Celakanya, kedatangan mereka ke Kominfo untuk meminta penjelasan pun tak membuahkan hasil. Pasalnya, Kominfo beralasan mereka hanya bertugas sebagai pelaksana teknis.
"Maaf jika saya katakan, Menkoinfo malah hanya sebagai tukang buka tutup palang tanpa melakukan pendalaman akademis didalamnya," tambah Baid.
Ia mendesak semua pihak baik Kominfo, BNPT dan Kementerian Agama untuk meluruskan pemblokiran tersebut.