REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuh situs Islam akan dipertemukan dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait pemblokiran situs-situs mereka yang dinilai menyebarkan radikalisme.
"Dalam pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika tadi kita akan dipertemukan dengan BNPT, siang ini," kata Pemimpin Redaksi Hidayatullah Mahladi di Gedung Kominfo, Selasa (31/3).
Ia mengatakan, pemblokiran atas situs-situs Islam tersebut tanpa alasan yang jelas dan terkesan semena-mena karena tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Hal itu dikatakannya menanggapi pemblokiran 19 situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atas permintaan BNPT karena dianggap menyebarkan radikalisme.
Ia menambahkan, pihaknya siap untuk melakukan pembicaraan dengan para pihak yang mengajukan pemblokiran tersebut.
Sebelumnya, Mahladi yang menjadi juru bicara tujuh situs Islam menyampaikan protes dan keberatan terhadap pemblokiran sepihak yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorrisme (BNPT) tersebut.
Tujuh pimpinan dan wartawan situs tersebut, aqlislamiccenter.com, hidayatullah.com, kiblat.net, salam-online.com, panjimas.com, arrahmah.com dan gemaislam.com.