REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Keroncong Indonesia (Yakin) mengingatkan tentang pentingnya melestarikan budaya Indonesia bagi generasi muda melalui musik keroncong.
"Keroncong adalah musik asli Indonesia, yang memberikan identitas bangsa," kata Pendiri Yayasan Keroncong Indonesia Sundari Soekotjo ketika menggelar jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (1/4).
Yayasan Keroncong Indonesia menghasilkan program rangkaian acara bertema Keroncong Djoeara Noesantara (Kedjora) yang akan menyelenggarakan musik keroncong selama satu minggu penuh.
Dalam acara tersebut akan diramaikan oleh musisi dari berbagai jenis, mulai dari rock, pop, jazz, hingga dangdut oleh Ikke Nurjanah. "Saya coba membuka diri dengan mengajak teman-teman dari berbagai jenis musik lainnya," kata Sundari Soekotjo.
Ia berpendapat keroncong bukan jenis musik yang mudah, sehingga butuh waktu dan keinginan yang kuat untuk mempelajarinya. "Jika berbagai pelaku jenis musik lainnya berkolaborasi pasti akan lebih mudah dan menyenangkan untuk didengar," ujarnya
Sundari memiliki keinginan agar anak muda lebih percaya diri ketika menyukai jenis musik keroncong.
Dengan adanya kolaborasi lintas generasi ini, hadirnya Kunto Aji bisa dipandang sebagai simbol generasi muda yang mampu melestarikan budaya nasional.
Sementara itu, Kunto Aji juga merasa bangga bisa tampil di konsep acara keroncong tersebut. "Bangga pastinya menjadi salah satu generasi muda yang ikut membudidayakan musik keroncong," ujar Kunto salah satu penyanyi muda asal Indonesian Idol.