Jumat 03 Apr 2015 17:17 WIB

Ini Alasan Kalangan Barat Beralih Mempelajari Islam

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
Muslim Inggris (ilustrasi)
Foto: AP
Muslim Inggris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan Barat justrumembuat mereka mulai penasaran mencari kebenaran sejati melalui agama Islam.

“Umat manusia di seluruh dunia haus akan sesuatu yang benar, jadi dalam rangka mereka mencari kebenaran dari ilmu, agama, pendidikan, dan lain-lain yang menyebabkan akhirnya mereka berlabuh ke Islam,” kata Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Islam Muda Harvick Hasnul Kholdi, Jumat (3/4).

Ia mengatakan, alasan semakin banyaknya orang berbondong-bondong masuk Islam karena, agama Islam terbukti menyajikan ajaran-ajaran yang benar.

Untuk itulah, setelah lelah mencari melalui penelitian keilmuan, melalui bidang studi lain, akhirnya beberapa orang Eropa dan Amerika mengakui Islam adalah ajaran benar.

Hal ini dikatakan Harvick menanggapi hasil riset dari Pew Research Center yajg menyebutkan pertumbuhan Islam di dunia lebih cepat dibandingkan agama-agama lain.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan populasi Islam sudah hampir menyemai jumlah populasi agama Kristen sebagai agama terbesar di dunia.

Harvick menyebutkan, dari informasi yang ia dapatkan dari rekan-rekannya yang menimba ilmu di Universitas Oxford di Inggris, saat ini negeri Ratu Elizabeth II sedang mengembangkan kurikulum untuk mempelajari Islam dengan benar.

Harvick menilai, jika dibandingkan dengan ajaran-ajaran yang disajikan oleh agama lain, Islam memang lebih unggul dan telah terbukti memiliki ajaran yang relevan dengan kebenaran-kebenaran yang diinginkan manusia.

Akan tetapi, Harvick mengingatkan perkembangan pesat muslim di dunia ini tentu akan ditentang oleh agama-agama lain. Terutama oleh orang Yahudi yang sejak dulu tidak mau mengakui kebenaran Islam.

Untuk itu, Harvick mengharapkan, umat Muslim di dunia termasuk di Indonesia terus giat menyosialisasikan ajaran-ajaran Islam, agar umat manusia di dunia kembali kepada ajaran yang benar-benar diturunkan oleh Allah SWT.

“Dalam bahasa kita (Islam) kembali ke Kitabullah. Kita hidup dalam tatanan yang benar, kembali ke akidah, kembali ke tatanan yang baik, bagaimana kita sosialisasikan Islam yang diterjemahkan dalam bentuk ibadah dan hidup sehari-hari,” ujar Harvick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement