Jumat 03 Apr 2015 18:12 WIB

Gus Ipul: Wayang Ajarkan Cinta Tanah Air

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indah Wulandari
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf berfoto dengan seorang muslimat.
Foto: Antara
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf berfoto dengan seorang muslimat.

REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK -- Bagi masyarakat Jawa, wayang bukan hanya sekedar hiburan, melainkan ajaran nilai-nilai kehidupan.

Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab dipanggil Gus Ipul, kesenian wayang mampu memberikan suntikan energi pembangunan bagi masyarakat, bangsa dan negara.

“Hal itu menjadi modal berharga untuk membangun bangsa di era modern,” ujar Gus Ipul, Kamis (2/4) malam.

Di era modern, ulas Gus Ipul, bangsa Indonesia membutuhkan energi pembangunan yang berdasarkan nilai-nilai luhur serta moral yang telah diajarkan oleh nenek moyang. Sehingga kehidupan dapat berjalan selaras dan damai.

“Wayang mengajarkan kita untuk selalu taat pada nilai-nilai kebenaran. Wayang juga mengajarkan kita untuk selalu mencintai Indonesia dan selalu mendorong kita untuk meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan bangsa,” ujar dia.

Ia pun bersyukur ada wayang di negeri ini dan mulai membandingkannya dengan keberadaan negara lain yang tak mempunyai budaya serupa wayang tersebut.

“Silakan bandingkan dengan kondisi di negara-negara lain, seperti di Timur Tengah yang saat ini sedang kisruh, seperti di Suriah, Irak, Afganishtan, Pakistan.

"Disana masih ada konflik yang tidak bisa diselesaikan. Ini salah satu penyebabnya karena tidak ada kesenian wayang di sana,” ujar dia setengah berseloroh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement