Ahad 05 Apr 2015 13:26 WIB
Peringatan 2 Abad Meletusnya Tambora

Keaktifan Gunung Tambora Masih Normal

Rep: c15/ Red: Hazliansyah
Gunung Tambora di Sumbawa
Foto: Istimewa
Gunung Tambora di Sumbawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Humas dan Pusat Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi gunung Tambora saat ini masih normal, belum ada peningkatan aktivitas vulkanik. 

Erupsi gunung masih tergolong slow on set, artinya masih terjadi perlahan. 

"Sampai saat ini aktivitas gunung tambora masih berstatus gunung aktif. Ini juga masih perhatian penting oleh PVMBG," ujar Sutopo melalui pesan singkatnya kepada Republika, Ahad (5/4).

Sutopo melanjutkan, tanda-tanda keaktifan Gunung Tambora memang terlihat. Seperti tremor, gas dan adanya gempa vulkanik. Karena itu Sutopo meminta warga tetap siaga mengantisipasi hal yang bisa tiba-tiba terjadi.

Gunung tambora dikenal sebagai gunung yang paling aktif di Indonesia. Dampak dari letusan Gunung Tambora bisa menyebabkan dampak yang besar tak hanya di Indonesia tetapi juga diseluruh belahan benua. Pada tahun 1815, Gunung Tambora pernah mengalami letusan yang menyebabkan sebagian eropa mengalami gelap. 

Gunung Tambora dikenal sebagai puncak tertinggi Indonesia. Gunung Tambora memiliki mulut magma yang besar. Menurut catatan sejarah, saat Gunung Tambora meletus menyebabkan abu vulkanik jatuh hingga Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya tewas seketika akibat dari letusan tersebut.

Gunung Tambora terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement