REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Polisi mengungkap identitas jenazah terduga teroris yang tewas ditembak aparat di kawasan Kebun Kopi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (4/4) malam.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto di Palu, Minggu, mengatakan jenazah tersebut adalah Imam alias Farid.
Ia menjelaskan, setelah petugas mendapat keterangan dari sejumlah tersangka kasus terorisme yang tertangkap lebih dahulu, mereka membenarkan bahwa jenaah tersebut adalah Im alias Fr," katanya.
Imam merupakan salah satu buronan kasus terorisme yang selama ini dicari polisi. Dia juga adalah kakak ipar Arif Susanto alias Ibnu Sugi yang telah tertangkap pada 2014.
Sementara itu keterlibatan Imam dalam kasus terorisme antara lain pernah mengikuti latihan perang yang dilakukan Santoso di Kabupaten Poso pada 2013. Pada tahun yang sama, dia juga terlibat penembakan terhadap warga Desa Tamanjeka, Poso, bernama Amir alias Papa Cama.
Imam diduga mulai bergabung dengan Santoso dan Daeng Koro pada 2014 di hutan tempat persembunyiannya.
Imam sendiri tewas ketika kepergok polisi sedang berpatroli di wilayah Kebun Kopi yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Palu. Saat itu polisi menanyakan identitasnya namun dia mengeluarkan pistol. Polisi yang telah siap segera menembak tersangka, dan akhirnya meninggal dunia.
Saat digeledah, di tubuh jenazah terdapat beberapa bom rakitan dan sejumlah peluru. Jenazah tersangka sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palu.
Sehari sebelumnya, Jumat (3/4), buronan kasus terorisme lainnya, Daeng Koro juga tewas tertembak dalam baku tembak di Desa Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong. Gerombolan teroris saat ini diduga telah berpencar untuk mencari tempat persembunyian baru.