REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balibang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Prof Nizam memastikan kecurangan saat Ujian Nasional dapat terlihat dari sistem indeks integritas yang digunakan Kemendikbud.
"Ada metode tertentu yang kami gunakan, sehingga dapat melihat kecurangan yang dilakukan. Bahkan, dapat diketahui seberapa banyak siswa yang melakukan kecurangan atau kerja sama saat UN," ujarnya, Senin (6/4).
Ia melanjutkan, sistem yang digunakan berlaku untuk setiap mata pelajaran yang diujikan, baik melalui paper based test maupun computer based test. Biasanya, kecurangan itu dilakukan karena kerja sama atau melalui joki.
Prof Nizam menekankan, hal ini dilakukan agar mendorong sekolah dan siswa untuk jujur, percaya diri, bekerja keras. Sehingga, akan membangan generasi yang jujur. Perlu disadari juga, tidak mengapa jika lemah dalam kemampuan akademis. Tapi, jangan lemah terkait soal kejujuran.
Pihaknya namun tidak bisa mengatakan bagaimana sistem itu bekerja. Ini demi menghindari upaya-upaya mengakali kecurangan.
"Lagi pula, UN sudah tidak lagi menjadi faktor kelulusan, jadi untuk apa masih menggunakan kecurangan-kecurangan," tegasnya.