REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Jaksa mengatakan tersangka bom Boston Dzhokar Tsarnaev melakukan aksinya dengan motif untuk memberi hukuman pada Amerika. Tsarnaev disebut sengaja melakukan pengeboman pada saat pelaksanaan maraton di Boston.
BBC News melaporkan Selasa (7/4), Asisten Jaksa Aloke Chakravarty mengatakan Tsarnaev menargetkan maraton 2013 untuk menarik perhatian dunia. Bom meledak tepat di garis finish, di mana banyak orang berkumpul.
"Ia ingin meneror negeri ini. Dia ingin menghukum Amerika untuk apa yang dilakukan kepada umat-Nya," kata Jaksa.
Tsarnaev menggeleng sedikit saat Charkravarty menyebutnya sebagai teroris.
Pengacaranya menegaskan Tsarnaev bertindak di bawah pengaruh kakaknya, Tamerlan. Pengacara Judy Clarke mengatakan Tamerlan membuat bom tersebut dan membunuh petugas polisi. Tamerlan diduga menjadi pemimpinnya sementara Dzhokhar hanya mengikutinya.
"Kami tak menyangkal Dzhokhar sepenuhnya berpartisipasi dalam aksi tersebut. Kika tidak karena Tamerlan itu tak akan terjadi," kata Clarke.