REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku kesal dengan orang-orang pintar yang tidak mau turun ke lapangan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, yang ditemui di Stasiun Pompa Semanan, Daan Mogot, Kamis (9/4), merasa kesal dengan orang-orang pintar yang tidak mau turun ke lapangan.
Menurutnya, akan lebih berguna kalau orang-orang pintar tersebut mau bekerja di lapangan, contohnya di stasiun-stasiun pompa. Basuki sambil melihat-lihat kondisi kali dan stasiun pompa, mengatakan kalau sarjana-sarjana kebanyakan tidak akan mau turun ke lapangan, termasuk bekerja di stasiun pompa.
"Para sarjana sekarang kebanyakan hanya mau kerja yang enak dan susah jika disuruh turun kerja yang berat-berat," ujarnya.
Ahok yang terlihat sibuk karena harus melayani para warga yang ingin berfoto atau sekadar berjabat tangan dengannya, menambahkan kalau di zaman sekarang tidak perlu menjadi orang yang terlalu pintar. Ia mengakui kalau dirinya bukanlah orang yang terbilang sangat pintar, namun ia juga tidak mau dan bukanlah orang yang bodoh.
Saking kesalnya dengan sarjana-sarjana yang enggan bekerja di lapangan, Ahok menyarankan kalau di zaman sekarang orang-orang akan lebih baik melatih ototnya, daripada harus mengasah otaknya tapi tidak bisa berbuat banyak bagi masyarakat.
"Gak usah belajar otak, latihan otot aja," jelasnya.