REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro merelakan proyek kereta api cepat sekelas Shinkansen diambil alih oleh asing. Pihak asing dalam hal ini Japan International Cooperation Agency (JICA).
Edi usai konferensi pers pemasangan dua mesin elektronik penjualan tiket atau e-kiosk di Stasiun Gambir Jakarta, mengatakan, pengambilalihan proyek tersebut sangat dimungkinkan baik oleh Jepang ataupun Tiongkok.
"Tidak apa-apa, selama tidak membebani masyarakat kalau business to business, kalau operatornya bukan KAI, justru membuat sektor kereta api untuk maju," ucapnya.
Dia mengaku pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo telah mengarahkan kepada KAI untuk berfokus membangun jalur kereta di luar Pulau Jawa dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. "Ini dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, dan KAI sebagai operatornya," tuturnya.
Edi menambahkan, Presiden Jokowi telah menyampaikan gagasan soal kereta cepat, tetapi belum dipastikan proyek tersebut akan terlanjut. "Baru gagasan belum sampai detil, belum sampai pasti. Itu niat Presiden, positifnya memberi perhatian pada angkutan massal," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memang menginginkan kereta cepat Shinkansen hadir di Indonesia dengan rute yang dimungkinkan, yakni Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Ide tersebut muncul ketika Jokowi menaiki Shinkansen Nozomi dari Stasiun Tokyo ke Nagoya untuk berkunjung ke pabrik Toyota Machimoto yang berjarak 353 kilometer.