REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah siswa sakit di Kabupaten Sleman bertambah di hari kedua Ujian Nasional. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Arif Haryono, siswa sakit berjumlah tiga orang di hari pertama. Hari ke dua, ada tiga siswa lagi yang sakit dan tidak bisa mengikuti ujian nasional.
“Enam siswa itu terpaksa harus ikut UN susulan minggu depan,” kata Kepala Arif, Selasa (14/4).
Tiga di antara siswa tersebut berasal dari SMK, dan tiga lainnya dari SMA. Semua adalah peserta PBT (paper based test). Sehingga mereka akan mengikuti ujian susulan pada 20 sampai 23 April di kelompok kerja (pokja) masing-masing sekolah.
Walau begitu, Arif menyampaikan, selama dua hari pelaksanaan UN, Disdikpora tidak menemukan kendala berarti. Soal telah terdistribusi dengan lancar. Meski begitu, ada sekolah yang mengambil soal sekitar pukul 06.15 WIB. “Sebaiknya diambil jam 06.00, agar sekolah punya waktu untuk mengatur jadwal lain. Jadi tidak terlalu mepet dengan waktu ujiannya,” ujarnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Ngemplak, Basuki Jaka Purnama mengungkapkan hal yang sama. “Sampai sekarang belum ada laporan naskah soal rusak. Siswa juga belum ada yang komplain. Semuanya nasih aman terkendali,” katanya.