REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kuba menyambut baik keputusan Amerika Serikat untuk menghapusnya dari negara sponsor terorisme. Kuba mengatakan itu merupakan keputusan yang adil.
BBC News melaporkan pada Rabu (15/4), diplomat tinggi Kuba Josefina Vidal mengatakan, pemerintah Kuba mengakui keputusan yang adil telah dibuat oleh presiden AS.
Sebab menurutnya Kuba juga merupakan korban dari ratusam aksi terorisme yang memakan 3.478 jiwa dan membuat cacat 2.099 warga.
Di Havana warga Kuba juga menyambut langkah tersebut. Menurut Erlinda Geroncelle Kuba bukanlah teroris, mereka justru mendukung perdamaian dan ketenangan.
"Kami bukan teroris, justru kami pendukung perdamaian dan ketenangan, dan hal-hal baik untuk semua," katanya.
Kuba pertama kali dimasukkan dalam daftar negara sponsor teror pada 1982. Saat itu AS meyakini Kuba mempromosikan revolusi bersenjata.
Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, AS masih memiliki perbedaan dengan kebijakan dan tindakan Kuba. Tapi menurut Earnest, Kuna sudah tak relevan lagi dengan daftar teroris.