Kamis 16 Apr 2015 18:30 WIB

Diskriminasi, 71 Persen Muslimah di Inggris akan Jadi Pengangguran

Rep: c83/ Red: Bilal Ramadhan
Komunitas Muslim Inggris
Komunitas Muslim Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Sekitar 71 persen muslimah Inggris mengalami diskriminasi di tempat kerja karena agama yang mereka anut. Ini artinya peluang muslimah untuk menjadi pengangguran lebih besar daripada wanita beragama lain walaupun mereka memiliki kualifikasi dan kemampuan bahasa yang sama.

"Muslimah Inggris sekitar 70 persen lebih mungkin gagal untuk bekerja," ujar seorang peneliti dari University of Bristol, Dr Nabil Khattab, yang berbicara pada konferensi tahunan Sociological Association Inggris di Glasgow seperti dilansir independent (15/4).

Survei Angkatan Kerja Nasional menunjukkan tingkat pengangguran di kalangan wanita Muslim adalah 18 persen, sembilan persen untuk perempuan Hindu dan empat persen untuk perempuan Kristen kulit putih.

Meningkatnya jumlah pengangguran muslimah Inggris ini  sebelumnya dikaitkan dengan kualifikasi wanita Muslim yang berpendidikan kurang baik dan kurang fasih berbahasa Inggris. Namun, Dr Khattab mengatakan meningkatnya jumlah pengangguran wanita muslim lebih disebabkan diskriminasi pemimpin perusahan terhadap karyawan muslimah.

Menurutnya, penggunaan jilbab atau simbol-simbol agama ditempat kerja menjadi faktor kunci yang menyebabkan karyawan muslimah di Inggris mendapat diskriminasi yang besar di tempat mereka bekerja.

"Kegiatan ekonomi di kalangan wanita Muslim di Inggris masih jauh lebih rendah dan tingkat pengangguran mereka tetap secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok mayoritas bahkan setelah mengendalikan kualifikasi dan karakteristik individu lainnya," kata Dr Khattab.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement