REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pabrikan Eurofighter Typhoon menawarkan untuk mengembangkan potensi lokal Indonesia di bidang kedirgantaraan. Peluang itu memungkinkan pemindahan fasilitas perakitan akhir untuk pesawat tempur cepat yang paling dapat diandalkan dan serba bisa ke Indonesia.
Delegasi Eurofighter tiba di Jakarta, akhir pekan ini untuk mendemonstrasikan penawaran konsorsium beranggota empat negara itu secara menyeluruh.
Poin kunci dari penawaran Eurofighter adalah fakta kerjasama yang telah terjalin antara pabrikan produk penerbangan komersial dan militer, Airbus selaku salah satu perusahaan mitra Eurofighter, dengan Indonesia.
“Yang kami bawa ke Indonesia bukan hanya garansi keamanan yang andal untuk negara ini, tetapi juga peluang untuk membangun dan mempertahankan potensi lokal yang dilandasi oleh sebuah kemitraan yang telah terbukti, serta manfaat-manfaat lain yang dikandungnya,” kata Joe Parker, Export Director Eurofighter GmbH yang berkantor pusat di Muenchen, Jerman, dalam siaran pers, Kamis (16/4).
Parker, yang juga merupakan pilot independen Typhoon, menambahkan, perlindungan maritim yang andal serta dapat diluncurkan dengan cepat merupakan kebutuhan mendasar bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Nantinya, Eurofighter bisa memindahkan salah satu lini perakitan ke Bandung, sehingga pesawat tempur tersebut dapat dibangun di Indonesia oleh orang-orang Indonesia. “Ini merupakan peluang besar bagi Indonesia, di mana negara kepulauan Indonesia dapat menjadi pusat operasi di kawasan Selatan dunia di masa depan,” ujarnya.
Pekan ini, untuk pertama kalinya, Eurofighter akan memperlihatkan demonstrator Typhoon dalam skala sesungguhnya di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung. Lokasi tersebut berpotensi menjadi rumah bagi lini perakitan Eurofighter Typhoon di Indonesia.