Sabtu 18 Apr 2015 08:10 WIB

Iran Desak Perundingan Perdamaian di Yaman

Konflik Yaman
Foto: Youtube
Konflik Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mendesakkan perundingan perdamaian segera di antara pihak bertikai di Yaman. Desakan tersebut muncul di tengah pertempuran gerilyawan Houthi dukungan Tehran dengan pasukan pemerintah Yaman, yang dibantu kekuatan udara sejumlah negara Teluk.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyampaikan usulan perundingan perdamaian bagi Yaman itu saat berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon melalui sambungan telepon pada Kamis, (16/4) kata kantor berita IRNA.

Dalam kesempatan itu, Iran mengusulkan rencana perdamaian bagi Yaman, yang terdiri atas gencatan senjata dan perundingan bagi semua pihak dengan penengah pihak asing, yang netral.

"Zarif menyampaikan empat poin usulan Iran untuk mengakhiri krisis di Yaman. Dia juga menekankan pentingnya dialog antara semua pihak di Yaman dan mengatakan bahwa Iran siap membantu penyelesaian konflik di negara tersebut," kata IRNA.

"Ban Ki-moon menyambut baik upaya dari Iran untuk menyelesaikan krisis di Yaman dengan cara damai. Dia kini tengah memikirkan penyaluran bantuan obat-obatan dan makanan bagi mereka yang menjadi korban," kata kantor berita tersebut.

Pada Kamis, Ban mendesak gencatan senjata dengan segera di Yaman. Di negara tersebut, pesawat tempur dari sejumlah negara yang dipimpin oleh Arab Saudi terus menjatuhkan bom dengan target kelompok Houthi.

Houthi mengangkat senjata untuk menggulingkan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang kini mengungsi ke Arab Saudi untuk mencari perlindungan. Sementara itu, PBB mencari pengganti utusan khusus baru di Yaman untuk mengupayakan solusi politik menyusul mundurnya Jamal Benomar--seorang diplomat asal Maroko yang mundur karena kehilangan kepercayaan terhadap Arab Saudi dan sekutunya.

Di sisi lain, Riyadh dan Washington terus menuduh Tehran menyokong kelompok Houthi dengan senjata. Tudingan tersebut dibantah dengan tegas oleh Iran.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement