Ahad 19 Apr 2015 09:51 WIB

DPRD Banten akan Panggil Sekda Terkait Video Rampok APBD

Rep: C81/ Red: Erik Purnama Putra
Sekda Provinsi Banten Kurdi Matin (kiri).
Foto: Antara
Sekda Provinsi Banten Kurdi Matin (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten akan mengambil tindakan tegas terkait beredarnya video yang diduga Sekda Banten Kurdi Matin, yang mengajak untuk merampok APBD. DPRD akan  memanggil Kurdi untuk menjelaskan terkait video tersebut.

Anggota DPRD Banten dari Fraksi Partai Demokrat Harry Rumawatine mengatakan, video yang kini sudah menggeparkan warga banten ini membuat dirinya geram, dana akan mengambil langkah dengan memanggil Sekda Kurdi Martin untuk mengklarifikasi pernyataannya yang sudah beredar di Youtube.

“Kalau pernyataannya itu tidak benar harus mengklarifikasi di forum resmi DPRD, dan kalau pernyataannya itu benar maka kami akan menuntut pertanggung jawabannya, saya kira ini penting, jangan bermain-main dengan pernyataanya itu,” kata Harry di Kota Serang, Ahad (19/4).

Harry juga menganggap, dengan beredarnya video diguda sekda di youtube ini sudah mencederai hati masyarakat Banten, lantaran sudah menjadi pemberitaan media lokal maupun nasional. “Bagaimanapun ini membawa nama baik Banten di mata masyarakat. Benar atau tidaknya hal tersebut harus segera ditindak lanjuti. Tolong segera diklarifikasi,” tegasnya.

Bahkan dirinya akan mengambil langkah tegas jika Sekda Kurdi Martin tidak menggubris panggilan dari dewan dengan mengajukan hak Interplasi. “Masa kita dewan berdiam diri, harus segera diklarifikasi, kalau jika tidak memenuhi panggilan dewan kita akan mendorong fraksi demokrat untuk memulai bahkan mengajukan hak interplasi, ini seorang sekda lho, bukan seorang staf,” tuturnya.

Sebelumya, ramai beredar video yang diduga Sekda Banten Kurdi Matin, mengesahkan masyarakat Banten merampok APBD Banten. Video yang berdurasi 45 detik itupun hingga saat ini bahkan sudah dilihat sebanyak kurang lebih 10 ribu viewer.

Sementara, Kurdi sendiri sempat membantah telah mengatakan seperti yang telah terekam di video tersebut. Bahkan kurdi mengaku sudah mengkordinasikan kasus ini dengan pikah kepolisian untuk diselidiki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement